Malam ini duduk di depan laptop dengan iringan lagu “I never
told you”, terhanyut saat kalimat “I miss everything about you” dari pita suara
merdu Colbie Caillat terlantun.
Ya, aku sedang sangat merindukannya. Merindukan suaranya,
kata-kata manisnya, mata sipitnya, hidungnya bangirnya, rambut lembut itu,
lesung pipinya, bahkan perut gendut itu…
Aku ingin melihatnya, sekedar mencubit atau memukul lengannya,
membuatnya jengkel dan menginjak kaki besarnya.
Hhhh… bisa apa saat ini?
Dengarkanlah ini untuk seseorang di luar sana yang amat
kurindukan…
Baru tiga hari tak melihat wajahmu, tiap malam bayangan itu
terlintas. Membuat ku sedikit pusing. Malam ini tanggal 20, bulan masih setengah
dan kita belum bisa melihat purnama bersama lagi. Mungkin lima hari ke depan
kita masih belum bisa bertemu. Entah betapa rindunya itu.
Ya, kalimat yang berlebihan. Tapi hargailah ini, rasa yang
tidak berdaya.
Sayang, kadang otakku terlalu bodoh untuk mengungkap rasa
sayang dan peduli ku padamu. Terbiasa tanpa perhatian, membuatku kaku untuk
mengiring kisah kita dengan sikap manis yang biasa mereka lakukan saat berkasih
sayang.
Ego tanpa nahkoda di benakku selalu menghentak, merusak banyak
momen yang seharusnya sangat indah untukmu. Entahlah, tetap dalam
ketidakberdayaanku…
Tapi malam ini ku ingin kau dengar kata rindu yang tak sempat
tergetar di bibirku.
0 comments on "Derai Rindu Tanggal Dua puluh"
Post a Comment