Thursday, April 26, 2012

Dot in the end of sentence

Posted by Unknown at 11:49 PM 0 comments
"ibarat tulisan, semua kalimat yang kita tulis harus ada titiknya untuk bisa melanjutkan ke kalimat selanjutnya. Ucapkan selamat tinggal, dan maafkan semuanya, lalu mulailah ke kalimat selanjutnya."

prolog

Lagi-lagi. Tersentak dini hari. Ku buka mata perlahan dan mengecek hp ku-ABG banget yah. Ada balasan pesan darinya. Masih terlalu pagi untuk memulai perdebatan tak guna. Selang 30 menit kemudian aku bangkit ke kamar mandi dan berwudhu. Aku mulai menyusun kata-kata untuk membalas smsnya. Yah, agar tak terjadi perdebatan tak guna lagi. Setelah menekan tombol send aku lanjut shalat subuh-walau agak aneh shalat pukul 05.50. kebiasaan burukku.
Ternyata dia membalas smsku cukup sigap. Hehh, dia masih peduli. Kata teman-teman dia itu munafik. Entahlah. Aku lebih suka prinsip negative thinking. Dan kesimpulannya dia memang masih ‘sedikit’ peduli. Setidaknya aku yakin dia akan menjengukku seandainya aku masuk RSJ. Hahah.

Masih pagi-kenapa waktu berjalan begitu lelet? Novel keempat minggu ini rencananya akan ku habisi hari ini. Akh, aku mengerikan kalau sedang frustasi yah. Setumpuk novel mungkin akan sedikit mengusir serabut-serabut sakit hatiku. And its works! Owh, I must hunting more books. Mungkin butuh ratusan buku hingga aku benar-benar memaafkannya. Andai saja dia mau bertanggung jawab atas ini-dengan memberiku tiga rak novel-aku akan dengan segera memaafkannya lahir bathin. Pikiran ku mulai melayang lagi pada seorang pahlawan yang akan memberiku voucher belanja di Gramedia, voucher belanja sepuasnya. Indahnya. Hanya itu yang ku butuhkan sekarang.

Ough. Ternyata ada lagi kesibukan-yang aku buat sendiri- yaitu hunting lagu-lagu keren untuk mengisi telingaku di kampus. Yahh, akhir-akhir ini suasana kampus selalu membuatku galau-aku benci merindukannya karena hal-hal kecil. Argh. Sejak bulan lalu aku rajin menghapus lagu mellow dan menggantinya dengan lagu up-beat- duh betapa tragis diriku. But its life, like cycle. Mungkin saat ini masa down ku. Doesn’t matter, I can.
Semuanya, menyadarkan ku akan satu hal. Kadang jadi orang yang menyakiti itu lebih sakit rasanya. Huuuhh, air mataku rasanya mau jatuh lagi. Be strong, Dan!!

Be strong?? I’m fighting to get it!!! Sekarang aku tahu kalau rindu itu sama menyakitkannya dengan sariawan tiga minggu. Setiap langkahku ingin melupakan, setiap itu pula rinduku makin menjadi…setiap tapak yang pernah kuinjak di sampingnya...Aku muak. Aku serius saat shalat ku minta agar secepatnya bisa keluar dari kampus yang dari kejauhan bagai awan hitam dengan tetesan hujan - yang kehadirannya akan membuat galau tiap insan yang menatapnya. TUHAN…please, kenapa???? Kenapa aku merindukannya??? TUHAN, berhentilah memperlihatkan dirinya di hadapanku. Kau akan menambah dosaku – setiap melihatnya semua doa yang buruk terus mengalir dari otakku – aku tahu aku harus minta maaf padanya. Jauhkan dirinya dari pandanganku.

Thursday, April 12, 2012

“dan hujan pun berhenti

Posted by Unknown at 5:31 PM 0 comments


 Terima kasih atas semua kebahagiaan yang kau beri untukku
Setiap cahaya yang menjadi kehangatan dalam kehampaanku
Semuanya akan terus ku simpan di hati.

Sometimes I just want to press Ur hands against my chest
So U can see that this Ur heartbeat
This is Ur life
And even there are distance, and wounds
That might not be healed, over the years.

I really just want to feel Ur hair in my hands again
I really just want to tell U
That I love U. Simply love U
I hope U can hear me
I hope angels watch over U
I hope U know that there’ll never be a day when I don’t think about u

“dan hujan pun berhenti – Farida Susanty”

Yang Terdalam - Peterpan

Posted by Unknown at 5:27 PM 0 comments



Ku lepas semua yang ku inginkan
Tak akan ku ulangi
Maafkan jika kau ku sayangi
Dan bila ku menanti

Pernahkah engkau coba mengerti
Lihatlah ku di sini
Mungkinkah jika aku bermimpi
Salahkah tuk menanti

Takkan lelah aku menanti
Takkan hilang cintaku ini
Hingga saat kau tak kembali
Kan ku kenang di hati saja

Kau telah tinggalkan hati yang terdalam…
Hingga TIADA CINTA YANG TERSISA di jiwa…

Kenanglah aku - NAFF

Posted by Unknown at 5:20 PM 0 comments



Karamnya cinta ini
Tenggelamkan ku di duka yang terdalam
Hampa hati terasa
Kau tinggalkan ku meski ku tak rela

Salahkah diriku hingga saat ini
Ku masih mengharap kau tuk kembali

Mungkin suatu saat nanti
Kau temukan bahagia meski tak bersamaku
Bila nanti kau tak kembali
Kenanglah aku sepanjang hidupmu….

Dia Bisa

Posted by Unknown at 5:17 PM 0 comments


Ini musim kemarau
Cadasnya hati yang tak tersentuh
Bunga itu masih merekah di sini

Senyum itu masih teduh terlihat
Tapi tak lagi mengarah padaku

Mereka benci
Mencaci maki seadanya.
Mata itu memancarkan sendu lirih
Dan masih seperti sedih

Air mata ini tak terlihat
Pandangannya terhalang dendam dan ego
Bukan itu yang ku tangisi
Bukan itu yang ku gumamkan

Aku marah
Aku tahu
Dia bukan dirinya.
Dia tak seperti itu.
Dia baik
Dia manis.
Dia tak seperti ini
Dia takkan seperti ini.

Aku sedih.
Dia bukan dirinya
Dirinya yang ku tahu
Dia takkan begini
Takkan tega melihat air mata ku.

Air mata ini
Karena ketidaktahuanku.
Ternyata dia bisa.



MIss D

Wednesday, April 11, 2012

Masihkah Ini Tentang Kegalauan?

Posted by Unknown at 2:12 AM 0 comments



Menyayangimu adalah hal yang sulit ku hindari…

Arghhh…rencananya mau buat puisi untuk masa lalu..
Tapi…sekarang mood ku sedang malas membuka buku lama..
Haruskah ini tentang lembaran yang baru…
Hhmmm, masih belum tepat untuk membahas itu.

Terlalu ceroboh untuk membuka hari secepat ini.
Yahh…ini tentang pengalaman.
Tak ada yang akan berakhir bahagia dengan awal yang tak baik.
Dengan dendam, sakit hati, cemburu???
Ku rasa terlalu labil untuk itu.

Aku tahu, jiwaku masih rapuh.
Bersusah payah untuk jadi dewasa memang menyakitkan.
Tapi ini satu-satunya jalan.
Jadi dewasa.

Hhhhhaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhh……
Lega rasanya lepas dari semua ini.
Meski bayang gelap itu kadang menyapa.
Bahagia rasanya jadi seperti ini.

Seharusnya sejak awal seperti ini
Bebas dan bahagia…

Tapi…
Lelah juga harus terus terlihat sedih dan muram.
Padahal di sana senyum teduh itu telah lama menunggu.

Dan senyum teduh itu akan segera bersambut.
Tentunya nanti, pada saat yang tepat ^_^

BE PATIENT, HEART!!!

by Miss D

Sunday, April 1, 2012

Malam dalam Diam

Posted by Unknown at 9:59 AM 0 comments


Terduduk di sini
Terdiam
kaki beku di dinginnya tengah malam ini.
tapi mata belum mau terpejam...

lengan-lengan mulai menggigil dingin.
menertawai tubuh yang mulai tumbang
ingin berbaring rasanya
tapi tetap aku terdiam di sini

darah mulai mengalir perlahan
memaksaku merintih sakit
ahh...sakit memang

huuuhmmm...
hela nafas ini tak jua redakan lelah
ku hela sekali lagi...
sepertinya mulai mengantuk
lelah.
lelah.
dan menghela lagi...huuuuhhhmmm

tapi lihat senyumnya.
tatapannya.
tiba-tiba membentuk binar di mataku..

di malam yang diam ini...aku menyukainya. 

by Miss D
 

Miss'Vhiolette Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal