Hari yang ku tunggu itu tiba juga.
Lima bulan...berlebihan memang.
Pagi itu dimulai dengan sebuah semangat
Harapan itu masih ada di dada.
Meski banyak sandungan bertebaran
Tapi aku semangat.
AKu ingin bertemu kawan-kawan lama
Kawan yang mengisi masa paling indah
Dan mereka di sana.
Senyum tergambar saat mereka nampak di mata
Duduk berlama-lama dan berbagi cerita
Awal yang indah ku rasa.
Harapan kecilku mulai terlupa.
Tapi...
Sesaat dia berjalan mendekat.
Rasanya masa lalu yang manis itu
yang lucu itu...
Yang tak terlupakan itu...
kembali berkelebat di kepala...
Lima bulan...berlebihan memang.
Pagi itu dimulai dengan sebuah semangat
Harapan itu masih ada di dada.
Meski banyak sandungan bertebaran
Tapi aku semangat.
AKu ingin bertemu kawan-kawan lama
Kawan yang mengisi masa paling indah
Dan mereka di sana.
Senyum tergambar saat mereka nampak di mata
Duduk berlama-lama dan berbagi cerita
Awal yang indah ku rasa.
Harapan kecilku mulai terlupa.
Tapi...
Sesaat dia berjalan mendekat.
Rasanya masa lalu yang manis itu
yang lucu itu...
Yang tak terlupakan itu...
kembali berkelebat di kepala...
Dia...
Cinta pertamaku.
Dia yang ku pendam di hati selama 3 tahun.
Senyumnya kembali mengusik batin.
Ternyata belum terhapus sama sekali.
Dan aku mengenangnya.
Selama 12 jam dan seterusnya senyumku akan mengembang tiap mengingatnya.
Teringat 9 tahun lalu saat dia dan aku bertemu
hhmmm...Mulai berlebihan lah diriku.
Tak bisa ku bahasakan lagi betapa bahagianya aku melihat dirinya.
Dia yang 9 tahun ini terpendam sangat dalam di sanubari.
Hari ini aku hanya ingin membicarakan tentang DIA...
DIA...DIA..DIA
Andai dia tahu, aku masih mengenangnya
masih menyimpannya...
masih mengharapnya...
Aku melihatnya.
Tak ada yang lain
Hanya Dia..
DIA...DIA..DIA
Cinta pertamaku.
Dia yang ku pendam di hati selama 3 tahun.
Senyumnya kembali mengusik batin.
Ternyata belum terhapus sama sekali.
Dan aku mengenangnya.
Selama 12 jam dan seterusnya senyumku akan mengembang tiap mengingatnya.
Teringat 9 tahun lalu saat dia dan aku bertemu
hhmmm...Mulai berlebihan lah diriku.
Tak bisa ku bahasakan lagi betapa bahagianya aku melihat dirinya.
Dia yang 9 tahun ini terpendam sangat dalam di sanubari.
Hari ini aku hanya ingin membicarakan tentang DIA...
DIA...DIA..DIA
Andai dia tahu, aku masih mengenangnya
masih menyimpannya...
masih mengharapnya...
Aku melihatnya.
Tak ada yang lain
Hanya Dia..
DIA...DIA..DIA
0 comments on "Dia dan Reuniku"
Post a Comment