Lalu lintas neuron di otakku mulai kacau saat malam seperti ini.
Beribu konflik mulai menyerabut benak.
Perlahan ku tarik kawat tebal yang sedari tadi menyita rasa cukup luas.
Dia yang masih saja menyusun kata puitis untukku, hahaha.
Itu bukan gayanya. Dan berhasil membuat ku mengharu.
Berhentilah sayang...
Kilas senyummu sangat cukup mewakili ribuan kata yang kau rangkai.
Jumput-jumput rasa letih ini, letih merindu.
Tak pernah sekronik ini.
Padamu.
Tak perlu kata
Memori jutaan Gigabyte ku menyimpannya aman.
Aku tahu, tak perlu kata indah.
Aku selalu ingat.
Kau di balik angkuh mu. Aku ingat.
Serangkai kalimat-kalimat absurd ini setelah sekian waktu berdua.
Karena tak mampu mereka-reka kata seluas rasa.
Merinci seringai senyum tipismu saja ku masih tertatih.
Padamu.
Rekan satu sedotan ku :D
Tak perlu kata yang indah.
Suara serak itu.
Mata tajam itu.
Senyum aneh itu :D
Tak perlu kata.
Satu sandaran di punggung lebar mu.
Rindu ku menjinak
dan tak perlu kata.
U get me <3
